Skip to main content

Barasukma (25)

Dia tak pernah merawat diri dan makan apa saja. Sampai yang dulunya 45 kini menjadi 82. Jangankan berias, dia sibuk mencuci, memasak, makan, menonton tv, mengangkat jemuran, menonton tv lagi, melipat baju, menonton tv lagi, lalu tidur. Esok hari, terulang hal yang sama sampai tak ada komunikasi hangat dengan sang suami.

Di siang yang sama.

Seorang bapak mengeluhkan pada kawannya tentang si gendut yang pagi ini ngomel lagi. Katanya akhir bulan harus bayar tagihan listrik daripada disegel karena tunggakan. Bagi bapak itu si gendut yang dia sebut tadi adalah wanita yang paling tidak mengerti beratnya mencari rezeki. Tak lama seorang wanita bergincu merah merona di siang bolong datang menghampiri. "Bojoku wes mangkat nyopir." Lalu keduanya berboncengan ke arah gang samping warung mie ayam.

Sebuah motor besar berhenti tepat di hadapan seorang gadis. Segera dia naik dan menempelkan tubuhnya ke punggung pengemudi. Bermodal motor dari orang tua si pengemudi, dia bawa anak gadis orang ke kost 3x3 yang bayarnya pun masih dengan jatah bulanan. Pintu terkunci dan pijar layar laptop samar-samar memantulkan bayangan sepasang pezina yang masih belia.

Sampai pukul enam sang gadis akhirnya diantar pulang.

Seorang ibu berdaster di halaman rumah yang mengangkat jemuran itu tak henti bicara. Masuk rumah lalu melanjutkan pekerjaan dengan mulut masih sibuk berceloteh apa saja. Dia keluhkan tentang suaminya yang dicurigai main serong dengan teman dunia maya. Sang suami datang, bermuka lusuh dan langsung mengeluarkan makian mendapati rumah yang masih berantakan.

Gadis itu diam. Sementara kedua orang tua itu tidak tahu, ada bekas merah bibir kekasih anak perempuannya di balik seragam putih abu-abu.

Comments

Popular posts from this blog

Untuk Perempuan Yang (Pikirannya masih) Sedang Di Pelukan

"Jika yang suci selalu bening, maka tidak akan pernah ada kopi di antara kita." - Sujiwo Tedjo. Perempuan di depanku memandang kosong menembus kaca yang dibasahi bulir-bulir hujan di luar. Sudah berapa prosa yang di dalamnya terdapat adegan seseorang memandangi jendela? Nyatanya keheningan seolah menitip pesan untuk sepi pada setiap tatapan kosong yang pikirannya sedang dikembarakan. Sepi seperti telah menipuku dengan damai. Padahal aku menangkap jelas bagaimana sulitnya perempuan ini berdamai dengan lukanya sendiri. Tak pernah ada yang benar-benar baru, kan? B ahkan untuk sebuah harapan yang benar-benar tersembunyi pada palung hati sekalipun. Tebuat dari apa hati perempuan ini? Kenapa sulit sekali menerima kenyataan yang memang sering tak sesuai keinginan. Tiba-tiba meja di depan kami terasa begitu luas. Sampai aku tak bisa menjangkau perempuan yang sedihnya bisa membuatku kehilangan separuh nyawa agar bangun dari lamunannya. ”Kamu baik-baik saja?” tanyaku

Barasukma (18)

Ada yang mengapung di dalam mataku. Sesuatu seperti luka. Tapi riaknya terlalu kecil untuk membuatmu sadar bahwa rindu kita telah tercemar. Aku menyimpan semua rapat-rapat. Hanya untuk menunggu waktu yang tepat. Mengirimimu kartu ucapan bergambar darah dengan sebuah tulisan berbunyi 'terlambat'.

Kamu rumahku

Hidup itu hanya seperti berpindah. Pasti, ya pasti, akan ada kenangan yang disisakan dari kepindahan itu. Pindah rumah, pindah alam, pindah sekolah dari SD ke SMP, dan pindah hati. Dulu, di rumah lamaku. Sejak lahir aku merasakan atmosfernya. Bagaimana menghabisakan masa kecil disana. Tapi suatu ketika kami sekeluarga harus pindah. Rumah lama kami dijual. Oleh sang pembeli, rumah lama kami dijadikannya toko material. Bangunan rumah hampir diruntuhkan. Rumah lantai satu yang minimalis tapi cukup luas untuk aku berlari-larian didalamnya itu diubah menjadi banhgunan beton berlantai dua. Ada kalanya saya merindukan rumah lama, dimana banyak kenangan disana, sayangnya sekarang dibangun benar-benar berbeda dari dulu. Melihat bangunan baru itu seperti asing, padahal saya pernah mendiaminya 15 tahun. Ya, semua karena bangunan itu berbeda daridulu. Dan kepindahan yang sama pernah hatiku alami. Bagaimana harus meninggalkan dia yang tak lagi dapat ditempati. Bagaimana mencari rumah baru un