Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2013

Syair Lagu Si Bisu

Rasa kita tak sealur lagu. Berbulan-bulan bertukar canda, saling rayu diantara pesan singkat, bahkan terjaga berdua untuk sekedar menelefon hingga dini hari. Nyatanya kita masih sama-sama berada di intronya saja. Jadi sampai kapan aku harus mengikuti syairmu dalam intro yang cukup panjang? Adakah waktu minimal untuk melakukan pendekatan? Atau mungkin cinta hanya datang padaku dan bukan padamu. Diantara alunan lagu Ipank – Tentang Cinta kamu bernyanyi sembari menutup mata. Sementara aku masih menatapmu tanpa berani memecahkan keheningan. Aku tak pernah tau kenapa kamu suka lagu ini. Mungkin kenangan masa lalumu begitu erat maknanya dengan lirik yang kamu nyanyikan ini. Sudah berbulan-bulan sejak kita lebih dekat dari seorang teman, tapi bukan seorang kekasih. Persetan dengan panggilan sayang yang kita gunakan. Itu racun. Racun yang buatku merasa seolah ini lebih dari hubungan biasa. Perempuan suka dirayu, suka dipuji, suka diberi perhatian. Begitu pun aku. Jangan me

Matinya Senja di Boulevard

Seorang gadis duduk di salah satu sudut boulevard kampus. Dia memeluk sebuah buku kecil yang terselipkan pena di sisi dalam. Dilihat dari dekat ada bekas luka sayatan di pundaknya. Memanjang dan menyilang melewati dada. Matanya terpejam dan kepalanya bergerak ke kiri kanan. Dia buka buku kecilnya dan mengapit pena dengan jari-jari mungil. Sesekali dia tertawa sendiri. Di akhir paragraf barulah terbaca dia menuliskan betapa merahnya senja hari itu. Di sebelahnya duduk seorang pemuda dengan earphone di kepala. Tidak ada yang dilakukan si pemuda, hanya duduk dan memandangi si gadis yang asik menulis. Senyum manis jelas tersungging dari lekuk bibir mereka. Mungkin dilanda cinta. Senja berikutnya , dengan ritual yang sama. Senja ini lebih merah dari biasanya, sama halnya dengan senyum mereka yang lebih lebar beberapa senti dari sebelumnya. Begitu seterusnya sampai senja tampak biasa saja. Sepasang orang aneh di boulevard kampus itu pun demikian. Duduk diam tanpa memandang satu sama l

Event menulis: "Bangku Bisu"

Halo semua.... Bangku itu bisu, tapi punya sejuta maksud yang kadang tak kamu tau. Sama halnya ketika kamu berdiam diri melepas seseorang pergi. Tanpa mencoba mencegah langkahnya berlalu. Kamu hanya mampu menatap punggung kakunya yang buram tertutup genangan air di matamu. Dia berjalan dan tak terlihat lagi, sementara kamu masih duduk di bangku meratapi. Hingga kamu sadar bahwa kamu tak bisa duduk dan berdiam diri. Kamu merasa bisa bikin kisah tentang bangkitnya kalian dari keterpurukan dan kegagalan? Tentang bagaimana kamu mencoba bangun dari bangku dan berjalan menapaki hidupmu. Atau tentang bangku yang menjadi kenangan sebuah peristiwa. Yuk ikutan nulis kisahmu bersama kami dan simak baik-baik dibawah ini.  Event menulis: "Sisi Bangku" bersama @nulisbuku dan @NBCSolo Berikut syaratnya: 1. Event ini terbuka untuk umum, wajib follow twitter @nulisbuku dan @NBCSolo 2. Tema seputar "Bangku Bisu" tentang kenangan sebuah peristiwa di atas banku atau