Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2015

Bayam Kebasian

“Hallo, apa kabar?” Pria itu mengulurkan tangan kekarnya. Petang mendatangi senyap. Perlahan menelan biduk matahari ke peraduan dan bergerumul awan seperti kabut asap perih. Mata tajam itu berpendar bak bias mercury. Manis. Senyum sepinya masih bertahta sampai aku menyambut tangannya pelan-pelan. Dia dan semua cerita yang belum temui ujungnya masih berlarian di pembuluh darah. Dia belum bernyali membuka percakapan. Apalagi sekedar menyampaikan proposal sayang. Bukan karena saking pengecutnya. Kami masih saling sungkan pada cincin yang sama-sama melingkar di jari manis masing-masing. “Baik, kamu baik?” Tentu baik. Tak sama ketika kami memutuskan mengakhiri cerita tanpa restu siapapun yang tau. Tentu baik. Dengan segala hal yang menyambutnya di rumah berlantai dua dengan halaman parkir yang bisa dia pakai bermain sepak bola. Tentu baik. Bersama gadis yang dia nikahi tiba-tiba tak genap 8 minggu setelah punggungnya hilang dari pintu paviliunku. Dia mengetuk-ngetuk ringan m