Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2014

Sulung

Gelap tiba-tiba menyelambu di haribaan kelam. Gigir dingin menggelayut setengah geram seperti menyeret-nyeret laju roda koper yang bergulir di lantai bandara. Aku mengigil sedikit. Daripada tusukan angin mungkin lebih karena hujat gelisah. Aku di belahan bumi yang berjarak tak bisa sekali menoleh ke kamar seberang. Tiap-tiap melihat anak melenggang dengan tas sekolahnya, serbuan tanya memburu seolah minta pertanggung jawaban. “Apa tugas-tugas kalian sudah selesai?” pekik dalam hati tak henti. Ibuku wanita tangguh yang sayangnya tak terlalu melek teknologi. Sementara ayah merantau di belahan bumi lainnya. Sebuah keharusan yang tak perlu penebusan kalau aku turut menjamin kalian dalam hal apapun termasuk pendidikan. Aku masih ingat ketika salah satu dari saudara kembar itu menangis karena tinta merah di secarik kertas tugas. Sementara pada malam yang sudah dini, aku melihatmu dengan mata setengah bergelayut di depan buku-buku tebal yang ternganga pasrah. Selepas menela

Memoar Jingga

Hal pertama berisi angan tanpa biaya, tak ada yang dipertaruhkan. Bejana memoar-memoar terisi kenangan, bisa perlahan, bisa juga tiba-tiba mengejutkan. Seperti mata pisau tajam dan tak pandang bulu. Karena rindu memang kurang ajar kan, dia seperti ide meloncat-loncat yang bahkan tak sempat dicatat. Sampai pada kenyataan yang kadang menyakitkan dengan segala konsekuensi dan adat. Pada titik itu harapan cuma sebatas batok kelapa dengan dadu di dalamnya. Meski punya enam sisi, manusia hanya punya dua pilihan berjudi. Menang atau kalah.    Hei lelakiku, semalam sang mimpi nyasar menemuiku sampai mabal hilang arah . Engkau bersamanya menanya ulang hal yang hampir berhasil aku lupa dimamah endap luka bertahun silam. L eluka mengajariku bagaimana lebih memaknai sebab. Sial, aku masuk pada fase kenangan yang tiba-tiba. Pada malam itu rembulan larung tergesa. Kenapa begitu? Bukankah malam tak habis datang karena sepersekian jiwanya masih rentan di antara batas bayangan? Atau cuma alasan m