Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2017

Barasukma (12)

Tidak ada waktu yang lebih tepat untuk mengubur rindu… kecuali saat ini. Ketika abaimu semakin berjelaga, dan ego sibuk mempertegas kesalahan sederhana Sehari sebelumnya, Seseorang berkata cinta mungkin merendah tapi tidak mengemis pinta Aku rindu kamu... awalnya Lalu memilih menepi Daripada menyiapkan peti matiku sendiri Tidak ada waktu yang lebih tepat untuk mengubur rindu…  kecuali saat ini. Ketika panggilanku berdering kesekian kali lalu ibu jarimu membuatnya mati Tidak ada waktu yang lebih tepat untuk mengubur rindu…  kecuali saat ini. Selalu meminta pergi dan membiarkanku menjadi hal menyedihkan, yang meminta untuk tidak ditinggalkan Berkata sudah cukup sabar Tanpa pernah tahu lukaku berkali-kali lipat dari itu

Barasukma (11)

Kopiku tandas Sampai dasar cangkir bergegas mengemasi cemas Aromanya tak lagi membekas Sepi… Serupa sisa kopimu yang mengering hingga pagi Kopiku tinggal ampas Pahit dan hitam legam membentuk senyum pucat Seperti wajah manakala kamu meminta semua disudahi Kopiku tinggal satu teguk lagi Bibir makin miskin kata-kata Duka yang entah mengarah kemana Tak hancur namun porak poranda Kopiku habis tak bersisa sama sekali Mustahil diseduh kedua kali Buat saja kopi baru meski masih pada cangkir yang sama Akan seperti apa? Rasa saja dan jangan pernah tinggalkan tanda tanya