Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2017

Barasukma (16)

Untuk kamu, Bagaimana jika sejumput cinta meletup ketika disangka sudah padam lama? Aku tidak pernah tahu. Membayangkan saja aku tidak berani. Kecuali pada hari itu, ketika berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, dua manusia menghabiskan waktu lama untuk sekedar rebahan dan bercerita banyak hal berdua. Aku pernah menyiksa laki-laki dengan tidak-pastian. Setelah itu semua, ku basuh karma dengan seseorang setelahnya. Lalu tersakiti sebegitu kejinya. Di tahun-tahun aku jatuh. Kamu datang dengan senyum malu-malu yang menyalami melalui banyak kawan. Bertanya kesana-kemari tentangku yang tidak berani kamu sapa duluan. Dan lihat! Bagaimana kamu mencintaiku dengan susah payah sekarang. Aku hafal cara kamu merengkuh dengan dewasa. Aku yang cengeng dan kamu meniupi kepalaku agar tidak kegerahan. Aku yang marah dengan banyak cara sementara kamu tidak pernah gengsi memeluk dan merayu sampai kita tertawa. Aku kagum tabahnya kamu berkata “Iya,” pada setiap perdebatan yang

Barasukma (15)

S eorang perempuan menjerang air dalam kuali sedang. Sengaja tidak dia isi penuh karena berpikir akan ada yang pulang lebih awal. Dia tunggui sampai mendidih di sudut ruangan. Berharap air hangat cukup melegakan seseorang yang kelelahan. Di atas kasur tipis, seorang pria terlanjur tidur meringkuk membalas kantuk yang sudah dia tahan-tahan. Sebelumnya, dia meminta singgah dan mengeluh tidak tidur semalaman. Si perempuan memandanginya dalam diam tak berani membangunkan. Selepas air dalam kuali berbuih, dia angkat pelan-pelan. Perempuan itu menggenggam kuali erat-erat. Menjajal manakala airnya terlampau panas untuk dihidangkan. Dia tunggui sampai si pria bangun sendiri atas kemauan. Tiba-tiba pria itu terbangun seketika. Dengan wajah dilipat-lipat amarah, karena tidurnya tidak tuntas. “Ada apa?” tanya perempuan itu kebingungan. “Aku sudah singgah. Aku pulang. Sudah malam.”  Pria itu  langsung bangkit seolah keberadaannya dipaksakan. Lalu si perempuan tersenyum dal