Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2011

Sebelah Sayapku

Rumah kecil itu dipenuhi air mata. “Sejak kecil, aku tak pernah mengenal sosok ayah. Tuhan telah mengambil ibu dan hanya menyediakan waktu sembilan tahun untukku. Dan sekarang mbak mengijinkanku diasuh oleh mereka?”, Kirana menangis. “Mbak, kita yatim. Semestinya tak ada yang lebih penting darikebersamaan.” “Justru itu. Semua demi kamu. Kau bisa sekolah, dapat kehidupan yang lebih layak, dan ndak sakit-sakitan seperti dulu.”  “Kiran, sejauh apapun Tuhan menguji kita dengan perpisahan, kelak pada akhirnya kematian yang lebih jauh memisahkan.”. Laras mengusap kepala adiknya yang masih belum bisa meredakan amarah.  “Maafin mbak, Kiran. Mbak, hanya ingin kamu bahagia.” “Bahagia?, bahagia menurut versi mbak!”, Kirana membanting pintu kamar dan berlari keluar. Dijinjingnya tas hitam yang terisi penuh dengan pakaian. *** Seorang gadis mengetuk pintu kamar Vian. Tak ada jawaban. Didengarnya gemericik air dari kran kamar mandi. Gadis itu memutar gagang pintu. Begitu terkejutnya ia saat pin

Sebelah Sayapku

Rumah kecil itu dipenuhi air mata. “Sejak kecil, aku tak pernah mengenal sosok ayah. Tuhan telah mengambil ibu dan hanya menyediakan waktu sembilan tahun untukku. Dan sekarang mbak mengijinkanku diasuh oleh mereka?”, Kirana menangis. “Mbak, kita yatim. Semestinya tak ada yang lebih penting dari kebersamaan.” “Justru itu. Semua demi kamu. Kau bisa sekolah, dapat kehidupan yang lebih layak, dan ndak sakit-sakitan seperti dulu.”  “Kiran, sejauh apapun Tuhan menguji kita dengan perpisahan, kelak pada akhirnya kematian yang lebih jauh memisahkan.”. Laras mengusap kepala adiknya yang masih belum bisa meredakan amarah.  “Maafin mbak, Kiran. Mbak, hanya ingin kamu bahagia.” “Bahagia?, bahagia menurut versi mbak!”, Kirana membanting pintu kamar dan berlari keluar. Dijinjingnya tas hitam yang terisi penuh dengan pakaian. *** Seorang gadis mengetuk pintu kamar Vian. Tak ada jawaban. Didengarnya gemericik air dari kran kamar mandi. Gadis itu memutar gagang pintu. Begitu terkejutn

Woman is Wonderful

Taukah kau mengapa wanita diciptakan ? Penghias……bukan Pelengkap……bukan Pemanis…….juga bukan Mungkin ia terlihat lemah, tp satu tindakannya mampu mengubah sgalanya Mungkin ia terlihat rapuh, tp kekokohan hatinya melebihi benteng pertempuran Mungkin ia terlihat tak berdaya, tp keahliannya telah diakui dunia Ia imenawan melebihi bunga di musim semi Ia menyejukkan melebihi pantai di musim panas Ia menenangkan melebihi lagu di musim gugur Ia menghangatkan melebihi selimut di musim dingin Ia mampu tertawa bahkan saat ia jatuh Ia mampu tersenyum bahkan saat hatinya hancur Ia menangis saat ia haru Ia menangis saat ia sedih Ia bahkan menangis saat ia bahagia Ia memberi saat ia membutuhkan Ia mengasihi saat ia teraniaya Ia mempercayai saat ia dikhianati Ia pun melindungi saat ia ditindas Ciumannya, mampu menyembuhkan kesakitan Pelukannya, mampu menghangatkan kedinginan Airmatanya, mampu meleraikan kemurkaan Senyumnya, mampu melegakan kelelahan Tawanya, mampu menen

Last Story of You

Agustus 2009 Hujan itu tak sekedar rintikan Menanti jeritan guruh yang meronta Apa itu luka ? Nyatanya aku tak menangis Demi linangan duka Meronaku jiwa yang terjaga Tetaplah seperti itu berjuta gelegar kemirisan Itu hanya gelegar Tetaplah seperti itu 26 Agustus 2009 Ijinkanku menangis kini Bukan untuk apa Tapi untuk siapa Walau jiwamu telah hanyut Denyut nafas yang dulu mendayu Mengalunkan nyanyian perih Lenyapkan asaku dalam hilangmu Pergi…! Jangan kau singgah lagi Pergi…! Jangan kau buatku berharap lagi Miliki dirimu yang tak abadi 7 September 2009 Langit-langit kamarku…aku termenung Tak kunjung kuberanjak lalu Menapaki dukaku…perlahan Mumpung kita masih bisa bermimpi Eloknya angan andai nyata Langit-langit kamarku…aku menanti Dalam ritme sarat kasih Terlalu naïf mungkin Hingga anak hawa itu disisinya Langit-langit kehidupan…aku tersungkur Lantaran… Dalam abuku…aku binasa 13 September 2009 Bintang itu tak lagi terang Sayup… Berkabut… Hing

Call Me a Daughter

Kalau saja aku tak terlahir karena benihmu KAU SUDAH KUBUNUH Kan kutukar tiap tetes airmata   BUNDAKU   Dengan sayatan dagingmu yang tercabik oleh gigitan anjing Dan akan kusuruh   ANJING-ANJING   itu untuk tetap mengulitimu sampai kau meminta aku untuk membunuhmu 16 tahun aku tahu betapa tak bermoralnya kelakuanmu Bahkan aku malu tuk mengakui kalau aku dibesarkan oleh   PECUNDANG Otakmu itu telah tertutupi kotornya materi   Tak usah kutagih janjimu pada mendiang nenekku Tak perlu pula kucaci kau dengan hinaan yang dalam sedetik bisa menohok lehermu Kau tak punya malu Makin terukir jelas kebencianku akan tingkahmu LAKI-LAKI   itu tak ubahnya penghancur Lihat saja nanti…   Yang aku tahu hanya   BUNDAKU   yang membesarkanku   BUNDAKU   yang selalu menahan airmatanya BUNDAKU yang selalu memangku dukanya seorang diri Anggap saja aku ini budak jajahan Saat ini masih tertunduk pada jejak kaki   SANG TERSANGKA Hingga sudah jadi giliranku Kubuat kau tersungkur di bawah