Skip to main content

Last Story of You

Agustus 2009
Hujan itu tak sekedar rintikan
Menanti jeritan guruh yang meronta
Apa itu luka ?


Nyatanya aku tak menangis
Demi linangan duka
Meronaku jiwa yang terjaga
Tetaplah seperti itu berjuta gelegar kemirisan
Itu hanya gelegar
Tetaplah seperti itu

26 Agustus 2009
Ijinkanku menangis kini
Bukan untuk apa
Tapi untuk siapa
Walau jiwamu telah hanyut
Denyut nafas yang dulu mendayu
Mengalunkan nyanyian perih
Lenyapkan asaku dalam hilangmu
Pergi…!
Jangan kau singgah lagi
Pergi…!
Jangan kau buatku berharap lagi
Miliki dirimu yang tak abadi

7 September 2009
Langit-langit kamarku…aku termenung
Tak kunjung kuberanjak lalu
Menapaki dukaku…perlahan
Mumpung kita masih bisa bermimpi
Eloknya angan andai nyata
Langit-langit kamarku…aku menanti
Dalam ritme sarat kasih
Terlalu naïf mungkin
Hingga anak hawa itu disisinya
Langit-langit kehidupan…aku tersungkur
Lantaran…
Dalam abuku…aku binasa

13 September 2009
Bintang itu tak lagi terang
Sayup…
Berkabut…
Hingga aku tak mampu melihatnya

20 September 2009
Tertuju padakukah tatapan itu
Teralamatkan untukkukah senyum itu
Mungkin
Kau tertawa
Kau berkata
Dan kau berlalu
Genap satu minggu
Tak runtuh jua kebisuan itu
Kumohon…jika kau sudi
Rengkuh aku
Jika tidak…
Aku mundur

1 Oktober 2009
Tak ada rintih
Hanya khayal akan esok
Tak kupungkiri aku terbuai
Akan klausa indah sang pujangga
Kau memang mimpi
Kau memang kabut
Tapi pintalan lembut itu makin tertata
Rapi…bahkan aku tak menyadarinya
Rekat…hingga secerca sangsi pun kandas
Yang tak kupungkiri
Aku terjatuh

8 Oktober 2009
Tak ada yang lebih indah dari anganku
Tak ada yang lebih memukau dari dambaku
Tak ada yang lebih menarik dari mimpiku
Hingga…
Tak ada yang lebih sakit dari dukaku

15 Oktober 2009
Semua bukan hanya kamu….. 
The game has just finished now

Comments

Popular posts from this blog

Untuk Perempuan Yang (Pikirannya masih) Sedang Di Pelukan

"Jika yang suci selalu bening, maka tidak akan pernah ada kopi di antara kita." - Sujiwo Tedjo. Perempuan di depanku memandang kosong menembus kaca yang dibasahi bulir-bulir hujan di luar. Sudah berapa prosa yang di dalamnya terdapat adegan seseorang memandangi jendela? Nyatanya keheningan seolah menitip pesan untuk sepi pada setiap tatapan kosong yang pikirannya sedang dikembarakan. Sepi seperti telah menipuku dengan damai. Padahal aku menangkap jelas bagaimana sulitnya perempuan ini berdamai dengan lukanya sendiri. Tak pernah ada yang benar-benar baru, kan? B ahkan untuk sebuah harapan yang benar-benar tersembunyi pada palung hati sekalipun. Tebuat dari apa hati perempuan ini? Kenapa sulit sekali menerima kenyataan yang memang sering tak sesuai keinginan. Tiba-tiba meja di depan kami terasa begitu luas. Sampai aku tak bisa menjangkau perempuan yang sedihnya bisa membuatku kehilangan separuh nyawa agar bangun dari lamunannya. ”Kamu baik-baik saja?” tanyaku...

Perempuan dalam Kamar

"Mas, bangun. Jam piro iki.". Sirine macam apa itu yang mampu membuat jiwaku yang sedang melayang-layang langsung kembali ke peraduannya. Oh, rupanya suara ibuku. Sudah pukul setengah tujuh pagi. Entah berapa jam bersama perempuan itu, sampai aku dibuatnya menyerah. Mataku berat, tapi cukup dapat melihat celanaku sudah basah. Lalu aku bangkit dan menuju kamar mandi. Menyirami sisa-sisa peluh bekas gulatan tadi malam. Di kantor sebelum jam makan siang. Ketika melewati lobi, aku melirik ke lekuk wajah perempuan di belakang meja kerjany. Entah menyadari lemparan pandanganku atau memang dia juga ingin menatapku, sedetik kemudian mata kami beradu. Dia tersenyum manis, sangat manis, seperti senyum yang aku lihat dalam cumbuan itu. Aku melangkah mendekat, sembari mengingat isi dompet yang mungkin cukup untuk mengajaknya makan siang bersama. Tinggal beberapa meter, tapi sialnya... "Ayo kita makan.". Rekan kerjaku mengecup mesra keningnya. Mereka bangkit, melengga...

100 Hari Tanda Orang Mau Meninggal

Innalillahi wa innailaihi rojiun, datang dari Allah dan selalu kembali kepada-Nya, semoga kita selalu menjadi orang-orang yang selalu mengingat-Nya dan beruntung serta saling mengingatkan. Tanda 100 hari mau meninggal…. Ini adalah tanda pertama dari Allah kepada hamba-Nya dan hanya akan disadari oleh mereka yang dikehendaki-Nya. Walau bagaimanapun semua orang Islam akan mendapatkan tanda ini, mereka ada yang sadar dan ada yang tidak. Tanda ini akan berlaku lazimnya sholat Ashar. Seluruh tubuh yaitu dari ujung rambut hingga ke ujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan menggigil. Contohnya seperti daging lembu yang baru disembelih dimana jika diperhatikan dengan teliti. Kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar. Tanda ini rasanya lezat dan bagi mereka yang sadar dan berdetik dihati bahwa mungkin ini adalah tanda mati, maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah kita sadar akan kehadiran tanda ini. Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau merek...