Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2012

Dulu itu.... Ah saya berasa tua :')

Sesampainya dirumah gue langsung ngebuka jaket yang udah basah kuyup. Langit hari ini nggak asik ah, masih lumayan cerah tadi gue keluar dari kampus, pas di lampu merah brees ujan deres banget. Setelah mandi dan menghangatkan badan, gue duduk ditepian jendela. Coklat panas. Hmm, as sweet as your hugs. Sengaja gue biarin coklat itu dingin dengan sendirinya, biar gue nikmat pelan. Nggak jauh dari rumah, kedengeran suara anak-anak yang ketawa-ketiwi main air. Kapan ya terakhir kaIi gue segitu 'lepas' nya? Mungin 10 tahun lalu. Pas gue masih seneng ketika air hujan itu jatuh pelan ke atas kepala gue bukannya bilang iuh jijik gara-gara rambut lepek. Beda banget ya gue. Iya emang. Dan kadang yang jadi beda itu ngangenin. Pas SD, gue pernah naksir, suka, atau apalah itu bahasa anak SD kalo kita suka curi-curi pandang ke lawan jenis. Namanya Angga, masih saudara jauh. Kadang suka dateng kerumah kalo weekend. Yang gue kangenin bukan Angga, bisa mampus ntar disidang kangmas paca

Taraa.. This is Tribal Trends

“Sist, aku mau crop tribalnya ya. Ready kapan?”             Yang gila fashion pasti tau dong motif tribal. Motif tribal lagi happening nih. Para desainer juga lagi berlomba-lomba buat menciptakan busana dengan motif tribal. Mulai dari sekadar kaus, rok, blazer, tas, turban, wedges, sampai garskin! Tapi tau nggak sih gimana asal- usul si tribal ini? Penasaran? Let see… Tribal dalam arti kata bahasa inggris artinya kesukuan. So, tribal mencerminkan tentang motif kesukuan seperti gambar rusa, pohon, dll. Hampir mirip sama Indian style tapi bedanya Tribal lebih menonjolkan corak garis garis yang sejajar dan lebih bermacam warna. Sedangkan Indian Style cenderung berwarna gelap dan cokelat. Nah, karena tribal merupakan motif kesukuan berarti motif-motif khas daerah di Indonesia juga bisa dikategorikan sebagai motif tribal. Motif tribal ala Indonesia juga banyak banget. Ada corak suku dayak, tenun ikat, tenun todo

Kamu rumahku

Hidup itu hanya seperti berpindah. Pasti, ya pasti, akan ada kenangan yang disisakan dari kepindahan itu. Pindah rumah, pindah alam, pindah sekolah dari SD ke SMP, dan pindah hati. Dulu, di rumah lamaku. Sejak lahir aku merasakan atmosfernya. Bagaimana menghabisakan masa kecil disana. Tapi suatu ketika kami sekeluarga harus pindah. Rumah lama kami dijual. Oleh sang pembeli, rumah lama kami dijadikannya toko material. Bangunan rumah hampir diruntuhkan. Rumah lantai satu yang minimalis tapi cukup luas untuk aku berlari-larian didalamnya itu diubah menjadi banhgunan beton berlantai dua. Ada kalanya saya merindukan rumah lama, dimana banyak kenangan disana, sayangnya sekarang dibangun benar-benar berbeda dari dulu. Melihat bangunan baru itu seperti asing, padahal saya pernah mendiaminya 15 tahun. Ya, semua karena bangunan itu berbeda daridulu. Dan kepindahan yang sama pernah hatiku alami. Bagaimana harus meninggalkan dia yang tak lagi dapat ditempati. Bagaimana mencari rumah baru un

Semestinya…

Bagaimana dunia kita bersatu jika mentari kita saja berbeda Cahaya senja mulai temaram seiring langit malam menyelimuti, tapi binarmu tak redup sedikitpun. Bahkan ketika sebatas punggung saja yang ku tatap diantara deru motor yang melaju. Kamu masih begitu terangnya. Airmataku sudah mengering. Meski begitu menyayatnya kala kuingat kita masih berpegangan dulu. Sekarang, bahkan menyentuhmu, terduduk di boncenganmu saja aku canggung Begitu cepatkah ini berlalu, sayang? Bahkan begitu dungunya aku merindukan pelukan padalah sudah ada bekas guratan bibirnya dibibirmu. Semestinya kamu semestaku Semestinya...