Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2015

Pagut Malam, Sisa Luka, dan Rasa yang Tidak Ada Habisnya

Selamat malam muara rinduku. Lelahkah? Kemari. Istirahat di pangkuanku sembari kuceritakan sebuah kisah tentang dua orang yang membuang-buang waktu untuk sebuah pertikaian tidak mutu. Lelakiku, dengarlah.... Malam menjelma bak binar matanya yang pekat namun berkilauan. Pada kebenaran yang tekuak, ada wanita yang menangis saking tak sanggupnya mengutarakan muak. Bulir bening tidak lagi mengalir namun masih berjelaga. Dia duduk seorang diri memamah sisa-sisa luka remeh yang dia umpat untuk tidak semestinya ada. Seorang pria memunggunginya dan menanti, membiarkan si wanita berdamai dengan lukanya sendiri. Wanita itu memeluk pria yang setengah telanjang dari belakang. Biar luruh segenap hati dan apa-apa yang tidak sanggup disuarakan sama sekali. Rentanglah bahu si pria, membiarkannya dijubahi laku wanita yang tidak lagi berani mendewakan emosi. Lelakiku, bayangkanlah.... Mereka mendudukkan wajah dalam-dalam, merasa malu pada janji yang sudah dikesampingkan oleh ama