Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2014

Kembali, meski tak ditunggu, meski tak dicari

Sem alam aku dikepung serdadu kelam . M ereka menembakiku dengan peluru rindu. Sampai dini hari sujud lailku tersendat airmata pada sajadah kusam dan berlubang. G emeretas tasbih di sela jemari tak usai. S ementara di luar sana malam berpusing riuh angin. Salamku menutup purnama penuh. Aku masih terpapar terjaga. Di sisi kiriku, seorang bapak memicingkan mata. Dia jauh dekatkan ponsel dari jarak panjang. Tak berapa lama, ia tempelkan di telinga. “Ini bapak udah di stasiun, keretanya berangkat...,” berlanjut obrolan panjang yang tertelan riuhnya orang berlalu-lalang. Aku berjalan. Begitu menghentikan kakiku tak jauh dari jalur kereta berhenti, aku terasing dalam atmosfer sepasang manusia yang beradu peluk. “Capek? Ayo pulang,” kata si wanita lalu mereka lenyap dalam keramaian. Begitu banyak orang pulang. Mungkin sebanyak itu pula kerinduan yang mereka bawa serta. Aku pun masih menunggu fajar menjemba subuh hingga pagi datang dan membawaku pulang. Pulang pada ibu yang en