Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2015

Barasukma (2)

Tuhan yang baik, seseorang pernah menyapa-Mu dengan kalimat seperti ini bukan? Dan aku meniru. Aku meniru bagaimana orang itu berprasangka terhadap-Mu. Aku mencoba percaya, bahwa Engkau memang benar-benar Baik. Tuhan yang baik, malu rasanya ketika aku berdoa tentang seseorang yang sebetulnya belum Engkau janjikan untukku. Ini tentu bukan tulisan indah macam sajak-sajak pecinta. Hanya sebuah upaya barangkali sedikit pengutaraan melalui aksara bisa melegakan sepersekian duka mendalam. Semoga setiap bulir bening yang menetes menjadi doa yang terjabah di antara deretan kata yang baginya mungkin tidak bermakna. Aku makhluk paling payah yang berpikir bahwa akulah orang yang paling terluka. Sungguh betapa kejinya. Berpikir dia jahat dan bersalah tanpa mawas diri tentang sikapku terhadapnya. Terima kasih. sungguh aku berterima kasih Tuhan. Dia masih sudi aku temani sampai sekarang. Aku makhluk paling menyedihkan yang berpikir bahwa akulah orang yang paling berharga. Seorang te

Madri

Kau membawaku berkisah di atas Lembu Nandini. Kadung larung hati terbawa janji-janji. Matahari, ilalang, awan, langit, tanah, hujan, dan kamu yang tak habisnya aku jadikan puisi-puisi. Tepat saat sajakku jatuh pada sebuah batu, yang tak hancur dierosi tangis sesaji. Batu keras sekeras ego yang memenggal permohonan ampun hati. Kau tahu kan, bahwa jangan pernah menyimpan batu di sakumu ketika berjalan. Seperti halnya jangan menyembunyikan ego dibalik sebuah usaha saling pengertian. Jangan pula kau buang sembarangan. Kau tidak akan tahu kepala siapa yang akan pecah terkena lemparan. Hancurkan saja. Hancurkan dan jadikan serpihan pasir-pasir ringan. Barangkali kau bisa membangun sebuah rumah kokoh dengan pasir yang tertumpuk perlahan-lahan. Kau Pandu yang disumpah mati. Dan aku takut menjadi mautmu ketika kau lupa diri. Pada sajak yang berhenti, porsiku adalah menjagamu agar tak seperti dulu lagi. Aku terlalu malu memintamu tinggal sementara berulang kali diusir pergi. Sungguh, ketika