Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2016

Sarinah

“Dibakar ya, Mbak?” kata Asih si bungsu “Jangan. Lebih enak kalau digoreng. Lebih gurih.” Yuni berjongkok di dekat Inah, kakak sulungnya yang sedang sibuk memotong daging di emperan belakang. Sesekali dia pukul pelan tangan Asih yang menyentuh daging kemerahan dalam baskom. “Heh, amis!” larang Yuni. Pagi masih terlalu muda ketika keduanya riuh berdebat tentang seonggok daging tikus. Inah menyayati urat demi urat sambil meredam bunyi kelaparan dari dalam perutnya. Beberapa hari ini dia harus mengesampingkan kenyang demi berbagi nasi dengan kedua adik perempuannya. Beruntung pagi ini ada tikus yang sedang sial tertangkap jebakan. Langsung saja mereka mangsa dengan rasa dendam karena beras sekepal hasil jerih payah memulung dijajah tikus-tikus sialan. Inah memasukkan daging-daging yang terselimuti sedikit butiran garam kasar ke dalam wajan. Dari balik uap panas sisa minyak jelantah di penggorengan, Inah memandang ke jalanan belakang rumah. Beberapa anak terlihat berlarian mem