Kalau saja aku tak terlahir karena benihmu
KAU SUDAH KUBUNUH
Kan kutukar tiap tetes airmata BUNDAKU
Dengan sayatan dagingmu yang tercabik oleh gigitan anjing
Dan akan kusuruh ANJING-ANJING itu untuk tetap mengulitimu sampai kau meminta aku untuk membunuhmu
16 tahun aku tahu betapa tak bermoralnya kelakuanmu
Bahkan aku malu tuk mengakui kalau aku dibesarkan oleh PECUNDANG
Otakmu itu telah tertutupi kotornya materi
Tak usah kutagih janjimu pada mendiang nenekku
Tak perlu pula kucaci kau dengan hinaan yang dalam sedetik bisa menohok lehermu
Kau tak punya malu
Makin terukir jelas kebencianku akan tingkahmu
LAKI-LAKI itu tak ubahnya penghancur
Lihat saja nanti…
Yang aku tahu hanya BUNDAKU yang membesarkanku
BUNDAKU yang selalu menahan airmatanya
BUNDAKUyang selalu memangku dukanya seorang diri
Anggap saja aku ini budak jajahan
Saat ini masih tertunduk pada jejak kaki SANG TERSANGKA
Hingga sudah jadi giliranku
Kubuat kau tersungkur di bawahku
Mungkin memang tak tahu balas budi
Tapi apa pantas kuberterima kasih pada ketidak tulusan
Satu ancamanku
Kalau kata maaf itu tak jua kau mohonkan
Kubuat semuanya HANCUR
Tak enggan pula aku hancurkan diriku yang selalu kau anggap boneka ambisimu
Tak akan menyesal aku jika harus mati asal kebaikan ada padamu
Tak akan menyesal aku jika harus mati asal kebenaran akan lakumu
Tak akan menyesal aku jika harus mati asal kau kembali pada dirimu
Dirimu yang kuhargai sebagai panutanku
Dirimu yang kuhormati sebagai kepatuhanku
Dirimu yang kusayangi sebagai ……..ku
KAU SUDAH KUBUNUH
Kan kutukar tiap tetes airmata BUNDAKU
Dengan sayatan dagingmu yang tercabik oleh gigitan anjing
Dan akan kusuruh ANJING-ANJING itu untuk tetap mengulitimu sampai kau meminta aku untuk membunuhmu
16 tahun aku tahu betapa tak bermoralnya kelakuanmu
Bahkan aku malu tuk mengakui kalau aku dibesarkan oleh PECUNDANG
Otakmu itu telah tertutupi kotornya materi
Tak usah kutagih janjimu pada mendiang nenekku
Tak perlu pula kucaci kau dengan hinaan yang dalam sedetik bisa menohok lehermu
Kau tak punya malu
Makin terukir jelas kebencianku akan tingkahmu
LAKI-LAKI itu tak ubahnya penghancur
Lihat saja nanti…
Yang aku tahu hanya BUNDAKU yang membesarkanku
BUNDAKU yang selalu menahan airmatanya
BUNDAKUyang selalu memangku dukanya seorang diri
Anggap saja aku ini budak jajahan
Saat ini masih tertunduk pada jejak kaki SANG TERSANGKA
Hingga sudah jadi giliranku
Kubuat kau tersungkur di bawahku
Mungkin memang tak tahu balas budi
Tapi apa pantas kuberterima kasih pada ketidak tulusan
Satu ancamanku
Kalau kata maaf itu tak jua kau mohonkan
Kubuat semuanya HANCUR
Tak enggan pula aku hancurkan diriku yang selalu kau anggap boneka ambisimu
Tak akan menyesal aku jika harus mati asal kebaikan ada padamu
Tak akan menyesal aku jika harus mati asal kebenaran akan lakumu
Tak akan menyesal aku jika harus mati asal kau kembali pada dirimu
Dirimu yang kuhargai sebagai panutanku
Dirimu yang kuhormati sebagai kepatuhanku
Dirimu yang kusayangi sebagai ……..ku
Comments
Post a Comment