Seorang perempuan menjerang air dalam kuali sedang. Sengaja
tidak dia isi penuh karena berpikir akan ada yang pulang lebih awal. Dia
tunggui sampai mendidih di sudut ruangan. Berharap air hangat cukup melegakan seseorang
yang kelelahan.
Di atas kasur tipis, seorang pria terlanjur tidur meringkuk membalas
kantuk yang sudah dia tahan-tahan. Sebelumnya, dia meminta singgah dan mengeluh tidak
tidur semalaman.
Si perempuan memandanginya dalam diam tak berani
membangunkan. Selepas air dalam kuali berbuih, dia angkat pelan-pelan. Perempuan
itu menggenggam kuali erat-erat. Menjajal manakala airnya terlampau panas untuk
dihidangkan. Dia tunggui sampai si pria bangun sendiri atas kemauan.
Tiba-tiba pria itu terbangun seketika. Dengan wajah
dilipat-lipat amarah, karena tidurnya tidak tuntas.
“Ada apa?” tanya perempuan
itu kebingungan.
“Aku sudah singgah. Aku pulang. Sudah malam.” Pria itu langsung bangkit seolah
keberadaannya dipaksakan.
Lalu si perempuan tersenyum dalam diam. Dia menarik
nafas panjang hingga dadanya mengembang maksimal. Memberi rongga agar udara menggeser
gumpalan hitam di dalamnya sendirian. Dia letakkan kembali kuali itu di sudut
ruangan, membiarkan airnya beku kedinginan.
Comments
Post a Comment