Seorang pria murka dan
melempar pisau berlumuran darah.
Seketika seorang wanita
meringis kesakitan. “Kau mengenaiku!” Dia mencabut pisau yang tertancap di
lengan kanannya. Mereka bertengkar tentang siapa yang harus dibunuh terlebih dahulu.
Sampai pada suatu malam, wanita
itu bersila di sudut ruangan. Badannya berkeringat dan berantakan. Dia kelelahan dan tertawa, memainkan ujung tali tambang yang
telah terikat ke tubuh beberapa orang. Mereka didudukkan di atas peti-peti
penuh berisi dokumen usang.
Dalam hitungan
detik sang pria meraih wanita itu ke dalam pelukan.
“Satu batang dulu,
ya.” Wanita itu menyalakan rokok dan lagi-lagi tertawa geli. Menertawai keadaan,
mengapa menghabiskan waktu memburu kesalahan yang dulu-dulu.
Isapan rokok
terakhir. Mereka berjalan keluar ruangan. Sedikit jinjit untuk menghindar dari
bensin yang berceceran. Ditutupnya pintu, dikuncinya pelan.
Isapan terakhir. Rokok itu dia buang.
“Sudah habis?” Wanita itu menatap Sang pria.
Comments
Post a Comment