Skip to main content

Barasukma (10)


Kamu benar.

Tidak ada sayang yang semestinya diunggul-unggulkan. Sebatas rasa mengenai seberapa besar makhluk rapuh bernama manusia yang menjatuhkan hati pada manusia lain. Lalu merasa bahwa dirinya adalah sesama yang paling tahu kebahagiaan dari yang dia cintai. Padahal ego masih berharap memiliki namun ditahan-tahan demi kebahagiaan kekasihnya seperti lirik lagu masa kini.

Bagaimana jika kekasihmu memilih pergi?

Kamu adalah bukti hidup yang membuat mataku terbuka lebar, bahwa terkadang melepas pelukan adalah cara terbaik agar seseorang tetap bernafas. Dan menjaga jarak lebih jauh adalah jalan agar kamu tetap bisa melangkah. Kamu pria dewasa yang tahu benar bagaimana mengambil keputusan. Meski berkali-kali semua terlontar ketika kamu dibakar api amarah sementara aku adalah penyulutnya.

Kesalahan kecil yang aku lakukan berulang-ulang adalah hal yang tidak bisa ditoleransi. Bagaimana menjaga seseorang yang bahkan tidak bisa menjaga ucapannya sendiri?

Ketika kamu memutuskan pergi bukan berarti aku harus berhenti. Aku bisa saja terus berjalan meski tidak bersebelahan. Mungkin wujud sayang paling sederhana adalah doa. Tulus semestinya derma yang tidak perlu diumbar dan kebahagiaan bukan hal yang bisa dibuat dari sebuah kesepakatan menuruti kemauan.

Aku salah satu makhluk rapuh bernama manusia yang berharap kamu bahagia setelah sekian banyak manusia lain yang menyayangimu.

Comments

Popular posts from this blog

Untuk Perempuan Yang (Pikirannya masih) Sedang Di Pelukan

"Jika yang suci selalu bening, maka tidak akan pernah ada kopi di antara kita." - Sujiwo Tedjo. Perempuan di depanku memandang kosong menembus kaca yang dibasahi bulir-bulir hujan di luar. Sudah berapa prosa yang di dalamnya terdapat adegan seseorang memandangi jendela? Nyatanya keheningan seolah menitip pesan untuk sepi pada setiap tatapan kosong yang pikirannya sedang dikembarakan. Sepi seperti telah menipuku dengan damai. Padahal aku menangkap jelas bagaimana sulitnya perempuan ini berdamai dengan lukanya sendiri. Tak pernah ada yang benar-benar baru, kan? B ahkan untuk sebuah harapan yang benar-benar tersembunyi pada palung hati sekalipun. Tebuat dari apa hati perempuan ini? Kenapa sulit sekali menerima kenyataan yang memang sering tak sesuai keinginan. Tiba-tiba meja di depan kami terasa begitu luas. Sampai aku tak bisa menjangkau perempuan yang sedihnya bisa membuatku kehilangan separuh nyawa agar bangun dari lamunannya. ”Kamu baik-baik saja?” tanyaku

Barasukma (18)

Ada yang mengapung di dalam mataku. Sesuatu seperti luka. Tapi riaknya terlalu kecil untuk membuatmu sadar bahwa rindu kita telah tercemar. Aku menyimpan semua rapat-rapat. Hanya untuk menunggu waktu yang tepat. Mengirimimu kartu ucapan bergambar darah dengan sebuah tulisan berbunyi 'terlambat'.

Taraa.. This is Tribal Trends

“Sist, aku mau crop tribalnya ya. Ready kapan?”             Yang gila fashion pasti tau dong motif tribal. Motif tribal lagi happening nih. Para desainer juga lagi berlomba-lomba buat menciptakan busana dengan motif tribal. Mulai dari sekadar kaus, rok, blazer, tas, turban, wedges, sampai garskin! Tapi tau nggak sih gimana asal- usul si tribal ini? Penasaran? Let see… Tribal dalam arti kata bahasa inggris artinya kesukuan. So, tribal mencerminkan tentang motif kesukuan seperti gambar rusa, pohon, dll. Hampir mirip sama Indian style tapi bedanya Tribal lebih menonjolkan corak garis garis yang sejajar dan lebih bermacam warna. Sedangkan Indian Style cenderung berwarna gelap dan cokelat. Nah, karena tribal merupakan motif kesukuan berarti motif-motif khas daerah di Indonesia juga bisa dikategorikan sebagai motif tribal. Motif tribal ala Indonesia juga banyak banget. Ada corak suku dayak, tenun ikat, tenun todo