Jogja
selalu bisa membuatmu merindukan sesuatu. Kekasih, keluarga, liburan, bahkan
rumah. Bagi sebagian orang, Jogja mungkin memberikan jarak yang mau tidak mau
dilewati demi melanjutkan kehidupan.
Jogja kota LDR-an bagi seseorang yang belahan jiwanya di seberang kota lainnya.
Mereka yang mati-matian menahan temu lantaran harga tiket kereta yang subsidinya kehabisan waktu. Dinding kokoh Stasiun Tugu menjadi saksi gerbong-gerbong kereta mengantar dan membawa pergi sang kekasih hati. Ruas-ruas jalan Malioboro mengingatkan dua tangan yang pernah bergandengan melewati ratusan pedagang. Tak terhitung berapa lagu dilantunkan musisi jalanan sepanjang jalan Mangkubumi untuk membuat kenangan akan romantisme Yogyakarta.
Jogja kota LDR-an bagi seseorang yang belahan jiwanya di seberang kota lainnya.
Mereka yang mati-matian menahan temu lantaran harga tiket kereta yang subsidinya kehabisan waktu. Dinding kokoh Stasiun Tugu menjadi saksi gerbong-gerbong kereta mengantar dan membawa pergi sang kekasih hati. Ruas-ruas jalan Malioboro mengingatkan dua tangan yang pernah bergandengan melewati ratusan pedagang. Tak terhitung berapa lagu dilantunkan musisi jalanan sepanjang jalan Mangkubumi untuk membuat kenangan akan romantisme Yogyakarta.
Mungkin sudah milyaran sajak terlahir di Jogja dengan merindukan kekasih sebagai induknya. Jogja tempat dua dari banyak kepala bertemu untuk kemudian dipersatukan rasa yang sama. Banyak pasangan kekasih menjadikan Jogja tempat mereka menghabiskan waktu berdua. Beberapa sementara, beberapa lainnya masih menunggu masa hubungan tidak lagi berbeda kota.
Jogja kota LDR-an bagi mahasiswa rantau yang rindu rumah.
Begitu banyak universitas negeri dan swasta di Jogja menjadi penentu masa depan bagi para calon sarjana. Bisa kau hitung berapa jumlah kost yang sudah penuh di Jogja? Sepenuh itu pula kerinduan seorang anak terhadap kampung halamannya. Mereka yang paham rasanya menghemat uang di akhir bulan. Mereka yang tahu bagaimana penantian uang kiriman. Mereka yang berbondong-bondong memenuhi bus dan kereta tiap libur panjang menuju kampung halaman. Yogyakarta. Kota dipersatukannya banyak budaya demi satu mimpi yang hampir sama, untuk orang tua.
Jogja Kota LDR-an bagi karyawan yang rindu rasanya liburan.
Mereka
pekerja yang peluhnya berkejaran dengan jejalan pekerjaan. Bersama segenap
tagihan yang mengepungnya dari semua penjuru, Jogja tanpa ampun memberi rindu.
Rindu yang bermuara pada akhir pekan ketika tuntutan pekerjaan memberi mereka
sedikit jeda. Jogja
adalah tempat mereka menghabiskan pungkasan pekan sebelum kembali ke rutinitas
harian.
Padatnya
jalan setiap jam-jam berangkat dan pulang anak kantoran. Barangkali
masing-masing dari mereka mendamba istirahat pikiran pada pantai, gunung,
sungai, candi, dan jutaan nutrisi jiwa di sekitar Yogyakarta. Seberapapun
jauhnya kau dari muara rindumu, kota ini memberi sejuta kisah yang kelak bisa
kau bagi ketika kembali ke peraduan.
Tak perlu mengutuk jarak, toh kalian masih dapat menghargai waktu. Itulah mengapa Tuhan menciptakan jarak. Mungkin agar manusia lebih bisa memaknai rindu
Yogyakarta. Datanglah dan jangan keluhkan jika kau dibuatnya jatuh cinta.
Yogyakarta. Singgahlah dan jangan umpatkan jika kau diserbu banyak rindu.
Tak perlu mengutuk jarak, toh kalian masih dapat menghargai waktu. Itulah mengapa Tuhan menciptakan jarak. Mungkin agar manusia lebih bisa memaknai rindu
Yogyakarta. Datanglah dan jangan keluhkan jika kau dibuatnya jatuh cinta.
Yogyakarta. Singgahlah dan jangan umpatkan jika kau diserbu banyak rindu.
Dan...
Yogyakarta.
Jelajahilah dan jangan lupa ceritakan kisah bagaimana kenangan dibuat di
dalamnya.
Pernah
LDR-an di Jogja? Kita sama...
Bener mbakyu , jarak itu hanya ilusi :D
ReplyDelete