Aku tidak pernah berharap seseorang bahagia sedalam
ini sebelumnya. Aku tidak tahu bagaimana seseorang bisa membuatku sekhawatir
ini... tentang apa yang dia pikirkan, tentang apa yang dia rasakan, tentang
bagaimana dia bisa bertahan sekian lama.
Tidak ada yang bisa kutanyai selain hujan yang
tidak juga khatam membingkai dari sepeninggalan senja. Dasar manusia, tempat
keluh tentang terik busung kemarau dan guyur air dari langit tanpa henti. Barangkali
hujan berjanji untuk tidak pulang, sedang aku di sini masih setia mengeja
rintiknya untuk dijadikan puisi rayuan.
Aku tidak akan menceritakan bagaimana cuaca
dan rencananya, juga perihal senja yang menahan muak dibuai sajak para
pujangga. Aku hanya sedang dilanda senyap yang menyeranta dalam detak berkalang
asa. Sampai ada seseorang yang jengah menyapaku yang terlalu lemah. Sebab
rewel rindu remehku terlalu mengganggunya. Barangkali
itu saja, sebab aku tak pernah mampu menjelaskan
makna tatap nan menghujam palung mata untuk sekian kali kami berjumpa.
Tidak seperti langit yang
lupa kapan hujan pernah datang, aku masih mengingat kapan dia menangis begitu
dalam. Bagaimana dia berlutut menahanku yang pergi lantaran tidak tahan. Bagaimana
setiap luka ku buat semena-mena padanya yang kembali setelah dengan niat baik.
Tidak ada jarak yang
lebih jauh selain ketika kau menggenggam tangan seseorang namun dia berkata
bahwa hatinya tidak lagi di sana. Ku kira aku hanya
perlu sedikit diam, berdoa, dan menyingkir perlahan-lahan. Atau justru mematut
tindak tanpa kesepakatan. Sebab segalanya
bisa dia dapatkan. Masakan yang bisa dia beli dimanapun dia ingin makan. Pakaian
yang bisa dia bawa ke jasa cuci tanpa perlu menunggu jeruman karena hujan. Dan orang-orang cerdas yang bisa dia bayar
untuk menyelesaikan laporan. Sementara aku? Terlalu sering aku mendengar keluhnya. Sesering itulah aku gagal
memberi kebahagiaan. Aku percaya Tuhan Maha Tahu sekecil apapun harapan dibalik
sepasrah-pasrahnya manusia pada keadaan.
Aku tidak pernah berharap seseorang bahagia sedalam
ini sebelumnya. Sebab aku tidak pernah mencintai seseorang seperti ini dahulunya.
Comments
Post a Comment