Takdir sedang
menggelitikiku, saat aku tertawa karena kebetulan tentang kita.
Kebetulan yang membuat kita merasa dua orang yang disatukan kesamaan.
Lalu menggoda untuk salah satu dari kita tersenyum sendiri saat membaca
pesan, atau tersipu ketika mengingat hal menyenangkan.
Malam itu di kafe. Di antara dua cangkir cokelat, kepulan rokok kita beradu. Layaknya tawa renyah malu-malu, dan aku yang kadang tersipu. Kamu lebih manis dari yang aku bayangkan. Bukan rupa, tapi hangat yang mungkin di rongga dadaku saja yang bisa merasa. Bagaimana ini, sepertinya cupid cupid sialan itu sudah berhasil mengenai sasarannya. Aku kalah dari dalam, dari hati yang sudah kamu sapa duluan.
Malam itu di kafe. Di antara dua cangkir cokelat, kepulan rokok kita beradu. Layaknya tawa renyah malu-malu, dan aku yang kadang tersipu. Kamu lebih manis dari yang aku bayangkan. Bukan rupa, tapi hangat yang mungkin di rongga dadaku saja yang bisa merasa. Bagaimana ini, sepertinya cupid cupid sialan itu sudah berhasil mengenai sasarannya. Aku kalah dari dalam, dari hati yang sudah kamu sapa duluan.
Kamu
melangkah ke tengah ruangan. Duduk bersama pemain alat musik dan
menghela nafas perlahan. Diantara alunan Mirrors yang kamu lantunkan,
ada aku, di meja nomor 16 yang tak kuasa mengalihkan pandangan.
Cause I don't wanna lose you now
I'm lookin' right at the other half of me
The vacancy that sat in my heart
Is a space that now you hold
Show me how to fight for now
And I'll tell you baby, it was easy
Comin' back into you once I figured it out
You were right here all along
I'm lookin' right at the other half of me
The vacancy that sat in my heart
Is a space that now you hold
Show me how to fight for now
And I'll tell you baby, it was easy
Comin' back into you once I figured it out
You were right here all along
...........................................
Diujung
salamku, aku terisak. Masih dengan mukena yang kukenakan, sajadah itu
sudah basah. Di dinding, terpasang kaku cermin dingin. Ia pantulkan
tubuhku yang tersimpuh. Layaknya bayanganku, aku tau kamu disana, yang
bisa kulihat, yang bisa kusentuh, tanpa bisa aku miliki sepenuhnya.
Aku
raih ponselku, mencoba menata hati untuk membalas pesanmu seolah semua
baik-baik saja. Lalu terdiam, menatap foto dengan kalung salib di
lehermu.
ealah cinta beda agama~~~
ReplyDelete