Skip to main content

ALAMAT REDAKSI PEMUAT CERPEN

Pengen Cerpenmu dimuat di majalah? Buruan kirim ke alamat ini
Cerpen yang kamu buat udah sejibun, jangan cuma disimpan di file atau cuma dibaca sendiri doang, kenapa tidak dikirimkan ke Majalah atau tabloid. Siapa tahu dimuat. Ini aku kasih bocoran beberapa alamat Majalah dan Tabloid, catet yaa..

1. tabloid Gaul
Jln. Kedoya Duri raya No.36 Kebon Jeruk Jakarta 11520
2. Majalah Story (Majalah Khusus cerpen)
E-mail : story_magazine@yahoo.com
3. Majalah Teens
Jln. Guru Mughni No.2 Karet Kuningan Jakarta Selatan 12940
4. Majalah Kartika (Majalah Wanita Dewasa)
Jln. Garuda 82-C Kemayoran Jakarta 10620 e-mail : majalahkartika@yahoo.com
5. Majalah Says! ( Majalah Khusus cerpen)
Jln. Alaydrus 45 Jakarta e-mail ; redaksi@majalahsay.com
6. Majalah Gadis
Jln. HR. Rasuna said Kavling B 32-33 Jakarta 12910 e-mail: GADIS@feminagroup.com
7. Majalah Chic
e-mail : Chic@gramedia-majalah.com chicstory@gramedia-majalah.com
8. Majalah kawanku
e-mail : fiksi-kawanku@gramedia-majalah.com cerpenkawanku@gmail.com
9. Tabloid Nova
NOVA@GRAMEDIA-MAJALAH.COM
10. Majalah Sekar
e-mail ; Sekar@gramedia-majalah.com
11. Majalah Hai (Majalah cowok/cerpennya yg cowok banget!)
e-mail : Hai-magazine@gramedia-majalah.com
12. Majalah Girls (pre teens, anak 12-15 tahunan)
Girls@gramedia-majalah.com
13. Majalah Horison (majalah sastra)
e-mail : horisonpuisi@gmail.com horisoncerpen@gmail.com
14. Majalah Go Girl
Jln. Kebayoran Lama Raya No 236 Jakarta Barat
15. Majalah Aneka
aneka@indosat.net.id
Jangan lupa cantumin biodata kamu, no hp. dan no.rekening kamu kalo belum punya alamat harus jelas yaa…
Saran saya, kalau belum PD ngirim cerpen ke redaksi majalah yang jangkauannya luas, coba deh kirim ke surat kacar di kotamu...
Selamat Mencoba. Kalo berhasil dimuat kasih kabar yaa… :)

Comments

Popular posts from this blog

Untuk Perempuan Yang (Pikirannya masih) Sedang Di Pelukan

"Jika yang suci selalu bening, maka tidak akan pernah ada kopi di antara kita." - Sujiwo Tedjo. Perempuan di depanku memandang kosong menembus kaca yang dibasahi bulir-bulir hujan di luar. Sudah berapa prosa yang di dalamnya terdapat adegan seseorang memandangi jendela? Nyatanya keheningan seolah menitip pesan untuk sepi pada setiap tatapan kosong yang pikirannya sedang dikembarakan. Sepi seperti telah menipuku dengan damai. Padahal aku menangkap jelas bagaimana sulitnya perempuan ini berdamai dengan lukanya sendiri. Tak pernah ada yang benar-benar baru, kan? B ahkan untuk sebuah harapan yang benar-benar tersembunyi pada palung hati sekalipun. Tebuat dari apa hati perempuan ini? Kenapa sulit sekali menerima kenyataan yang memang sering tak sesuai keinginan. Tiba-tiba meja di depan kami terasa begitu luas. Sampai aku tak bisa menjangkau perempuan yang sedihnya bisa membuatku kehilangan separuh nyawa agar bangun dari lamunannya. ”Kamu baik-baik saja?” tanyaku...

Barasukma (18)

Ada yang mengapung di dalam mataku. Sesuatu seperti luka. Tapi riaknya terlalu kecil untuk membuatmu sadar bahwa rindu kita telah tercemar. Aku menyimpan semua rapat-rapat. Hanya untuk menunggu waktu yang tepat. Mengirimimu kartu ucapan bergambar darah dengan sebuah tulisan berbunyi 'terlambat'.

Barasukma (27)

Perempuan itu pernah menahan marah. Beberapa orang terhanyut dalam skenario cerita kehidupan pribadinya yang justru mereka buat sendiri. Apa harus menuturkan alasan mengakhiri sebuah hubungan sebelum mulai mengenal pria baru lagi? Dia dihujat. Dia dicaci. Hanya karena dekat dengan pria lalu dengan mudah pergi. Dianggap tukang mempermainkan, tak pernah serius hingga mementingkan perasaan sendiri. Sekali lagi dia hanya menahan marah dengan opini brengsek dari orang-orang yang tidak tahu pasti. Mereka tidak mengerti, seberapa sering dia menangis sesenggukan mendapati riwayat jelajah dari ponsel seorang laki-laki. Bukan perkara seorang selingkuhan atau permainan hati. Melainkan tubuh-tubuh molek dari dalam layar itu dibiarkan tertangkap kamera perekam dengan serangkaian adegan ranjang. Hampir tiap hari dilihat dan mungkin tidak terhitung jari. Perempuan itu masih tak bisa menganalisa logika seorang laki-laki. Bagaimana bisa meliarkan imajinasi pada ratusan video demi kepuasan onan...