secarik kertas diantara kabut
alurnya terpasung kebisuan
menelan fasihnya dalam sebuah titik
jeda barang sesaat
entah apa yg kau lukis diantara pekatnya
hingga kisahku tlah tergores pena jingga
dari rona senja yg kau potong dan menjadikannya syair-syair dewa
kini lautan konsonan tak berujung itu mengejakan epitaf rasa
kau aksara hidup dalam sepi yg menggerogoti bait puisiku
puisiku, aku menyayangimu dlm tangis tiada sangsi
dan biar rintik hujan musim ini melelehkanmu diantara ceritaku pada Tuhan
alurnya terpasung kebisuan
menelan fasihnya dalam sebuah titik
jeda barang sesaat
entah apa yg kau lukis diantara pekatnya
hingga kisahku tlah tergores pena jingga
dari rona senja yg kau potong dan menjadikannya syair-syair dewa
kini lautan konsonan tak berujung itu mengejakan epitaf rasa
kau aksara hidup dalam sepi yg menggerogoti bait puisiku
puisiku, aku menyayangimu dlm tangis tiada sangsi
dan biar rintik hujan musim ini melelehkanmu diantara ceritaku pada Tuhan
Comments
Post a Comment