Pecundang atau pendusta.
Mana klausa yg lbh tepat tuk menggambarkan kebiadabanmu.
Lidahmu tak ubahnya parang yg siap menyayat apa yg mengusiknya.
Dan kebohongan menggununglah sudah.
Meracuni fikirku yang kini sesak akan jutaan dogmamu.
Sesak...hinga tak ada celah barang satu jaripun.
Mungkin terlampau bodohnya aku mengijinkan pendikte sepertimu singgahi hariku.
Huh...nyatanya kini aku belajar.
Jangan percaya kebenaran itu mutlak adanya.
Meski sejatinya ia ada, bahkan pada diri orang yg tega memfasihkan dusta padamu.
Sejatinya kebenaran tanpa kejujuran hati tak ubahnya orang buta yg kehilangan tongkat.
Ia mampu berjalan,namun sedetik kemudian ia akan terkapar karena kerikil kecil diantara pijakannya.
Bukankah bijak jika kau buang rumput2 liar pengusik jiwamu
Mana klausa yg lbh tepat tuk menggambarkan kebiadabanmu.
Lidahmu tak ubahnya parang yg siap menyayat apa yg mengusiknya.
Dan kebohongan menggununglah sudah.
Meracuni fikirku yang kini sesak akan jutaan dogmamu.
Sesak...hinga tak ada celah barang satu jaripun.
Mungkin terlampau bodohnya aku mengijinkan pendikte sepertimu singgahi hariku.
Huh...nyatanya kini aku belajar.
Jangan percaya kebenaran itu mutlak adanya.
Meski sejatinya ia ada, bahkan pada diri orang yg tega memfasihkan dusta padamu.
Sejatinya kebenaran tanpa kejujuran hati tak ubahnya orang buta yg kehilangan tongkat.
Ia mampu berjalan,namun sedetik kemudian ia akan terkapar karena kerikil kecil diantara pijakannya.
Bukankah bijak jika kau buang rumput2 liar pengusik jiwamu
Comments
Post a Comment