Skip to main content

Barasukma (26)

"Lusa di kedai seberang gerbang, ya?"


Mereka sepakat.

Seorang perempuan lelah bertukar tanya jawab klise dan rayuan semu sebatas melalui pesan singkat. Tidak perlu menunggu 5 menit untuk kamu diambil lalu dibersihkan, seperti gorengan jatuh sampai dia bilang "Aduh sayang," kan?

Komitmennya tak kunjung diberi temu dengan alasan yang tidak mengada-ada tapi selalu diadakan saja. Bisa karena capek kuliah, dikejar deadline laporan, bahkan pesan yang tak terbaca karena bermain game hingga larut malam lalu ketiduran. Bagaimana tidak ragu?

Perempuan itu masih duduk ditemani segelas teh dengan jahe yang mengambang. Sengaja tidak dia tinggalkan pesan untuk menguji seberapa janji mereka tidak disepelekan. Sementara si pria asik cekikikan bersama rekan satu kontrakan. Bergemuruh dalam hati mereka niat masing-masing. Tanpa satu menyadari bahwa dia sedang dinanti yang lain.

2 jam berlalu.

Perempuan itu tidak menangis. Marah, kesal, namun dia hanya orang asing di hadapan keramaian. Menampakkan emosi hanya akan mempermalukan diri. Tidak hujan. Tidak hening. Bising dan orang masih saja berlalu lalang. Ini bukan cerita roman. Alam tidak selalu menyadari satu manusia telah tersakiti. Riuhnya jalan tidak melulu sungkan pada tangis seseorang yang butuh sendiri dulu.

Perempuan itu pergi meninggalkan pria yang masih saja berdiam diri. Dia enggan membinasakan kemungkinan hanya untuk sekadar melunasi harapan. Mobil melaju.

Kepada siapapun yang rela termangu, memang terkadang menunggu perlu tenggat waktu.

...........

Hingga seorang pria yang tak kunjung wisuda sibuk menghibur diri, merelakan perempuan dambaannya diantarkan pulang pria lain berpakaian rapi.

Comments

  1. numpang promote ya min ^^
    Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*E*W*A*P*K
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    ReplyDelete
  2. Nice info, thanks for share, oh ya saya mau berbagi, baru saja saya menemukan Video Viral tentang Hobby jadi Bisnis trus minum Kopi Terbaik sambil simak Media Kalteng baca tentang Paid Promote / Jasa Endorse untuk Jual Akik Gambar buat beli Printer laser white toner Lebihnya buat cari jasa desain grafis

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Untuk Perempuan Yang (Pikirannya masih) Sedang Di Pelukan

"Jika yang suci selalu bening, maka tidak akan pernah ada kopi di antara kita." - Sujiwo Tedjo. Perempuan di depanku memandang kosong menembus kaca yang dibasahi bulir-bulir hujan di luar. Sudah berapa prosa yang di dalamnya terdapat adegan seseorang memandangi jendela? Nyatanya keheningan seolah menitip pesan untuk sepi pada setiap tatapan kosong yang pikirannya sedang dikembarakan. Sepi seperti telah menipuku dengan damai. Padahal aku menangkap jelas bagaimana sulitnya perempuan ini berdamai dengan lukanya sendiri. Tak pernah ada yang benar-benar baru, kan? B ahkan untuk sebuah harapan yang benar-benar tersembunyi pada palung hati sekalipun. Tebuat dari apa hati perempuan ini? Kenapa sulit sekali menerima kenyataan yang memang sering tak sesuai keinginan. Tiba-tiba meja di depan kami terasa begitu luas. Sampai aku tak bisa menjangkau perempuan yang sedihnya bisa membuatku kehilangan separuh nyawa agar bangun dari lamunannya. ”Kamu baik-baik saja?” tanyaku

Barasukma (18)

Ada yang mengapung di dalam mataku. Sesuatu seperti luka. Tapi riaknya terlalu kecil untuk membuatmu sadar bahwa rindu kita telah tercemar. Aku menyimpan semua rapat-rapat. Hanya untuk menunggu waktu yang tepat. Mengirimimu kartu ucapan bergambar darah dengan sebuah tulisan berbunyi 'terlambat'.

Kamu rumahku

Hidup itu hanya seperti berpindah. Pasti, ya pasti, akan ada kenangan yang disisakan dari kepindahan itu. Pindah rumah, pindah alam, pindah sekolah dari SD ke SMP, dan pindah hati. Dulu, di rumah lamaku. Sejak lahir aku merasakan atmosfernya. Bagaimana menghabisakan masa kecil disana. Tapi suatu ketika kami sekeluarga harus pindah. Rumah lama kami dijual. Oleh sang pembeli, rumah lama kami dijadikannya toko material. Bangunan rumah hampir diruntuhkan. Rumah lantai satu yang minimalis tapi cukup luas untuk aku berlari-larian didalamnya itu diubah menjadi banhgunan beton berlantai dua. Ada kalanya saya merindukan rumah lama, dimana banyak kenangan disana, sayangnya sekarang dibangun benar-benar berbeda dari dulu. Melihat bangunan baru itu seperti asing, padahal saya pernah mendiaminya 15 tahun. Ya, semua karena bangunan itu berbeda daridulu. Dan kepindahan yang sama pernah hatiku alami. Bagaimana harus meninggalkan dia yang tak lagi dapat ditempati. Bagaimana mencari rumah baru un