Skip to main content

Rules of Romantic

Malam hari, di teras rumah, diantara sisa-sisa percik hujan dan angin semilir. Kamu duduk bersila, memegangi ponselmu. Dan aku menselonjorkan kaki sembari memainkan ibu jari kaki.

Aku: kemarin temanku, yang cowonya anak band itu ulang tahun, terus cowonya ngasih surprise
Kamu: surprise gimana?
Aku: Dua hari sebelum ulang tahun, cowonya pamit mau manggung di luar kota, bilang pulang tanggal 12, padahal ulang tahun temenku itu tanggal 11
Kamu: Terus?
Aku: Ya temenku cuma jawab yaudah. Terus pas hari H ulang tahun, cowonya cuma ngucapin lewat telfon. Malem temenku ngajak aku sama beberapa anak makan.
Kamu: Oh yang waktu kamu pamitan wedangan itu?
Aku: Iya. Pas di wedangan,ada pengamen, pake topi, pake jaket hoodie, mukanya ga jelas, gelap soalnya.
Kamu: (diem mendengarkan)
Aku: Pas temenku ngasih receh, tangannya dipegang, tiba-tiba pengamen itu buka topi, ternyata itu cowonya, nyanyiin happy birthday pake gitar. Romantis ya?

Lalu hening sebentar. Lalu kamu mengangkat alis
Kamu: Aku gabisa romantis yang
Aku tersenyum
Aku: Siapa bilang? Aku masih punya cerita
Kamu: Apa lagi? (Aku suka kamu, aku suka semua tentang kamu. Aku suka kamu yang tidak p[ernah lelah mendengar ceritaku)
Aku: Seandainya ada cewe bilang "Kok kamu ga romantis kayak dia yang? Kok kamu ga ngasih aku surprise yang? Kok kamu nggak ini lah itu lah". Terus cowonya bilang "Kok kamu nggak terima aku apa adanya yang?". Nah lho. Jadi, gaperlu saling nuntut, sebelum kenal pun kita udah punya karakter masing-masing, punya kekurangan masing-masing, terus kita ketemu dengan semua hal itu. Kita ketemu ada alasan kan? Mungkin untuk memperbaiki diri satu sama lain?
Kamu: Bener :)

Ketika memutuskan menerima cinta seseorang, biarlah dia mencitaimu dengan caranya. Ga perlu bandingin pacar kamu dengan orang lain. Suka ya terima, gasuka ya gausah pacaran. Gimana jika ketika kamu nuntut pacarmu untuk jadi orang lain, dia justru pilih bersama orang lain yang bisa terima dia? Sakit kan? Lebih sakit lagi kalau ada seseorang yang kamu sayangi tapi dia gabisa terima kekurangan kamu.

Tiba-tiba memoriku melayang ke awal tahun dulu.
Kamu: Kamu kesini gih, aku habis dari superindo
Aku: Iya
Siang hari, dirumahmu
Kamu: Ini ada Beng-beng max sama Sari Roti rasa cokelat kesukaan kamu. Beng-bengnya 2, satu buat kamu, satu buat aku. Happy birthday sayang
Lalu kamu mencium keningku. Sudut mataku basah. Kamu itu... selalu punya cara membuat aku haru. Penulis yang kehabisan kata-kata, mirip penyanyi yang kehilangan mic-nya.


Siapa sangka, ada manusia yang begitu bahagia makan cokelat seharga Rp 2000an ini.

Romantis itu perkara cara, bukan aturan. Kamu itu romantis, dengan caramu. Kamu memang tak pernah memberiku bunga, atau hadiah, tapi kamu selalu tau hal-hal kecil yang aku suka. Apa adanya kamu saja sudah cukup membuat aku bahagia.Sekarang, bisakah kamu menerimaku seutuhnya tanpa sesal? :)

Jawab dalam doa kamu aja sayang
Aku tidur dulu

-Arina Kriswandani-

Comments

Popular posts from this blog

Untuk Perempuan Yang (Pikirannya masih) Sedang Di Pelukan

"Jika yang suci selalu bening, maka tidak akan pernah ada kopi di antara kita." - Sujiwo Tedjo. Perempuan di depanku memandang kosong menembus kaca yang dibasahi bulir-bulir hujan di luar. Sudah berapa prosa yang di dalamnya terdapat adegan seseorang memandangi jendela? Nyatanya keheningan seolah menitip pesan untuk sepi pada setiap tatapan kosong yang pikirannya sedang dikembarakan. Sepi seperti telah menipuku dengan damai. Padahal aku menangkap jelas bagaimana sulitnya perempuan ini berdamai dengan lukanya sendiri. Tak pernah ada yang benar-benar baru, kan? B ahkan untuk sebuah harapan yang benar-benar tersembunyi pada palung hati sekalipun. Tebuat dari apa hati perempuan ini? Kenapa sulit sekali menerima kenyataan yang memang sering tak sesuai keinginan. Tiba-tiba meja di depan kami terasa begitu luas. Sampai aku tak bisa menjangkau perempuan yang sedihnya bisa membuatku kehilangan separuh nyawa agar bangun dari lamunannya. ”Kamu baik-baik saja?” tanyaku...

Barasukma (18)

Ada yang mengapung di dalam mataku. Sesuatu seperti luka. Tapi riaknya terlalu kecil untuk membuatmu sadar bahwa rindu kita telah tercemar. Aku menyimpan semua rapat-rapat. Hanya untuk menunggu waktu yang tepat. Mengirimimu kartu ucapan bergambar darah dengan sebuah tulisan berbunyi 'terlambat'.

Barasukma (27)

Perempuan itu pernah menahan marah. Beberapa orang terhanyut dalam skenario cerita kehidupan pribadinya yang justru mereka buat sendiri. Apa harus menuturkan alasan mengakhiri sebuah hubungan sebelum mulai mengenal pria baru lagi? Dia dihujat. Dia dicaci. Hanya karena dekat dengan pria lalu dengan mudah pergi. Dianggap tukang mempermainkan, tak pernah serius hingga mementingkan perasaan sendiri. Sekali lagi dia hanya menahan marah dengan opini brengsek dari orang-orang yang tidak tahu pasti. Mereka tidak mengerti, seberapa sering dia menangis sesenggukan mendapati riwayat jelajah dari ponsel seorang laki-laki. Bukan perkara seorang selingkuhan atau permainan hati. Melainkan tubuh-tubuh molek dari dalam layar itu dibiarkan tertangkap kamera perekam dengan serangkaian adegan ranjang. Hampir tiap hari dilihat dan mungkin tidak terhitung jari. Perempuan itu masih tak bisa menganalisa logika seorang laki-laki. Bagaimana bisa meliarkan imajinasi pada ratusan video demi kepuasan onan...