Skip to main content

Si Kembar Udah 12 Taun :D


Happy Birthday 
Bulan Sectio Kriswandani & Bunga Sectio Kriswandani.
Long live. Be good girls :)
Hallo kembar. Mbak nulis sesuatu buat kalian.
Adek kecilnya sekarang udah 12 tahun nih.
Hayo kemarin nakal nggak.
Gaboleh bandel lagi. Jangan main terus.
Bercandanya dikurangi -_-
Udah mau masuk SMP kok masih main mulu.
Kasian tuh ibu dirumah ga ada yg bantu :p 
Hey dek, kalian tau nggak.
Mbak seneeeeeng banget pas tau punya adek kembar.
Waktu kalian kecil itu. Lucuuuu banget, sumpah.
Walaupun lahir kayak curut kecilnya minta ampun,
sampai-sampai musti diinkubator 2 bulan.
Huu ngabisin duit. Haha.
Tapi pas kalian mulai tumbuh, kalian jadi gendut,
yang mulanya cuma bisa nangis, minum susu, eek,
nangis, minum susu, eek, gitu terus, eh lama-lama bisa merangkak,
 jalan, lari, dan sekarang malah bisa bandel juga. *jitak dulu* 
Mbak inget. Pas kalian nangis cerita soal mens pertama
terus ga berani cerita sama ibu
Inget juga pas kalian nangis gara-gara mbak marahin.
Berantem terus sih. Woo
Walaupun mbak kadang galak (kadang doang lho ya)
Walaupun mbak keliatannya aja cuek sama kalian
(ya maklum, mbak kan sibuk, jadi mulai jarang nemenin kalian)
Tapi mbak sayaaaaaang banget sama kalian 
Jadi anak baik ya, nurut sama ibu, jangan debat terus, 
tambah rajin sekolah,
jangan main terus lah pokoknya. Oke? *peluk cium*

Comments

Popular posts from this blog

Untuk Perempuan Yang (Pikirannya masih) Sedang Di Pelukan

"Jika yang suci selalu bening, maka tidak akan pernah ada kopi di antara kita." - Sujiwo Tedjo. Perempuan di depanku memandang kosong menembus kaca yang dibasahi bulir-bulir hujan di luar. Sudah berapa prosa yang di dalamnya terdapat adegan seseorang memandangi jendela? Nyatanya keheningan seolah menitip pesan untuk sepi pada setiap tatapan kosong yang pikirannya sedang dikembarakan. Sepi seperti telah menipuku dengan damai. Padahal aku menangkap jelas bagaimana sulitnya perempuan ini berdamai dengan lukanya sendiri. Tak pernah ada yang benar-benar baru, kan? B ahkan untuk sebuah harapan yang benar-benar tersembunyi pada palung hati sekalipun. Tebuat dari apa hati perempuan ini? Kenapa sulit sekali menerima kenyataan yang memang sering tak sesuai keinginan. Tiba-tiba meja di depan kami terasa begitu luas. Sampai aku tak bisa menjangkau perempuan yang sedihnya bisa membuatku kehilangan separuh nyawa agar bangun dari lamunannya. ”Kamu baik-baik saja?” tanyaku...

Barasukma (18)

Ada yang mengapung di dalam mataku. Sesuatu seperti luka. Tapi riaknya terlalu kecil untuk membuatmu sadar bahwa rindu kita telah tercemar. Aku menyimpan semua rapat-rapat. Hanya untuk menunggu waktu yang tepat. Mengirimimu kartu ucapan bergambar darah dengan sebuah tulisan berbunyi 'terlambat'.

Barasukma (27)

Perempuan itu pernah menahan marah. Beberapa orang terhanyut dalam skenario cerita kehidupan pribadinya yang justru mereka buat sendiri. Apa harus menuturkan alasan mengakhiri sebuah hubungan sebelum mulai mengenal pria baru lagi? Dia dihujat. Dia dicaci. Hanya karena dekat dengan pria lalu dengan mudah pergi. Dianggap tukang mempermainkan, tak pernah serius hingga mementingkan perasaan sendiri. Sekali lagi dia hanya menahan marah dengan opini brengsek dari orang-orang yang tidak tahu pasti. Mereka tidak mengerti, seberapa sering dia menangis sesenggukan mendapati riwayat jelajah dari ponsel seorang laki-laki. Bukan perkara seorang selingkuhan atau permainan hati. Melainkan tubuh-tubuh molek dari dalam layar itu dibiarkan tertangkap kamera perekam dengan serangkaian adegan ranjang. Hampir tiap hari dilihat dan mungkin tidak terhitung jari. Perempuan itu masih tak bisa menganalisa logika seorang laki-laki. Bagaimana bisa meliarkan imajinasi pada ratusan video demi kepuasan onan...